DENPASAR - Hari Raya Nyepi sudah selesai, pemuda Banjar
Kaja, Desa Adat Sesetan, Denpasar menyambut suka cita dengan menggelar
tradisi omed-omedan atau sering diartikan ciuman massal.
Tradisi
yang sudah dilaksanakan turun temurun itu selalu dinantikan warga
Denpasar dan wisatawan asing. Ribuan warga rela berdesakan guna
menyaksikan bagaimana tradisi tersebut digelar, Sabtu (24/3/2012) sore.
Tradisi
ini sejatinya berasal dari kata omed yang artinya tarik sehingga
memiliki arti tarik-menarik. Tradisi ini rutin digelar sehari setelah
catur brata penyepian di Denpasar, tepatnya di Banjar Kaja, Sesetan.
Tarian
dan doa mengawali ritual yang melibatkan puluhan pemuda pemudi
setempat. Para pemuda lanjut berbaris satu-satu demikian juga pemudi
yang berpakaian adat. Posisi mereka akhirnya berhadap-hadapan.
Di
barisan depan, seorang pemuda dan pemudi yang dipilih untuk ritual ini
diangkat oleh dua orang. Begitu aba-aba dimulai, mereka mendorong dua
anak muda itu, bergerak maju hingga akhirnya berciuman.
Namun hanya hitungan detik, sang pemberi aba-aba menyiramkan air pertanda kedua muda mudi itu harus menghentikan ciumannya.
Ritual
ini hanya dijalankan muda-mudi dari banjar bersangkutan yang telah
ditentukan sebelumnya. Tradisi yang digelar sehari pasca-Nyepi mendapat
perhatian masyarakat luas hingga pejabat.
Perihal tradisi aneh
dan langka itu diakui tokoh atau Tetua Puri Oka, I Gusti Ngurah Oka
Putra, sejatinya ungkapan kegembiraan anak muda di hari ngembak geni.
Warga
setempat, kata dia, tidak berani meninggalkan tradisi ini sebab konon
sempat terjadi pertarungan dua ekor babi yang tidak jelas keberadaan dan
siapa pemiliknya.
“Lewat cara spiritual, ada petunjuk bahwa
omed-omedan kehendak sesuhunan yang berstana di Pura Banjar dan harap
diteruskan oleh warga,” ulas Oka.
Dia melanjutkan, tradisi ini memberi makna penghormatan tehadap leluhur dan Tuhan Yang Maha Esa.
“Juga
memiliki nilai sosial tinggi memupuk rasa kesetiakawanan warga
khususnya generasi muda untuk saling memberi dan meminta dalam suka dan
duka,” imbuhnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar